Panen padi adalah kegiatan memanen dan mengumpulkan hasil tanaman padi yang sudah matang dari lahan sawah atau ladang. Tujuannya adalah untuk memperoleh gabah pada tingkat kematangan yang optimal sambil meminimalkan kehilangan dan kerusakan hasil panen. Proses ini melibatkan pemotongan batang padi, perontokan bulir padi dari tangkainya, hingga pengumpulan dan pengangkutan hasil panen.
Ciri-ciri padi siap panen:
- Warna bulir: Sekitar 90-95% bulir padi sudah menguning.
- Kondisi daun: Daun bendera (daun teratas pada malai) sudah mengering.
- Umur malai: Malai padi sudah berumur 30-35 hari setelah berbunga.
- Kadar air: Kadar air dalam bulir padi berkisar antara 21-26%.
- Tingkat kerontokan: Sekitar 16-30% gabah mudah rontok saat diremas dengan tangan.
Proses panen padi:
- Padi dipotong dengan menggunakan alat seperti sabit (secara tradisional) atau mesin pemotong (reaper, combine harvester).
- Bulir padi dipisahkan dari batang dan tangkainya menggunakan papan kayu, alat perontok, atau mesin panen.
- Gabah dibersihkan dari kotoran, sisa jerami, atau sekam.
- Hasil gabah yang sudah bersih dikumpulkan ke dalam karung atau wadah lainnya.
- Gabah kemudian dijemur hingga mencapai kadar air yang tepat untuk penyimpanan atau penggilingan.
Pentingnya panen yang tepat:
- Panen yang dilakukan pada waktu yang tepat akan menghasilkan gabah dan beras berkualitas baik.
- Pemanenan yang benar dapat mencegah kerusakan dan kehilangan hasil panen secara kuantitatif.
- Pemilihan waktu dan teknik panen yang tepat sangat penting untuk mencapai hasil panen yang optimal dan memberikan keuntungan maksimal bagi petani.
Komentar
Posting Komentar